
KOTA Padangsidimpuan yang lenggang tiba-tiba mendadak ramai. Warga digegerkan sesosok perempuan berbaju merah yang diduga hendak bunuh diri melompat dari ujung tower Base Transceiver Station(BTS) setinggi 52 meter lebih.
Puluhan omak-omak di Jalan Raja Inal Siregar, Gang Afalah, Kelurahan Batunadua Jahe, Sidimpuan Batunadua, berteriak menyuruhnya turun. Sejumlah tokoh masyarakat dan kepolisian-pun datang untuk melakukan upaya penyelamatan.
Informasi diperoleh, kepanikan warga Jalan Raja Inal Siregar, ini terjadi Rabu sekira pukul 16.30 WIB. Entah bagaimana, tiba-tiba warga mendengar suara teriakan dari ujung menara BTS atau yang biasa disebut stasiun pemancar.
Spontan warga menduga suara itu berasal dari sesosok orang yang mencoba bunuh diri. Karena menara cukup tinggi, maka penglihatan warga tidak sempurna. Apalagi, orang yang diujung menara BTS mengenakan baju merah dan berambut panjang. Spontan warga menduga, sosok tersebut seorang wanita yang mencoba bunuh diri.
Kepanikan warga bahkan mengakibatkan Jalan Raja Inal Siregar, macet total. Kasat Reskrim Polres Kota Padangsidimpuan AKP Bambang Herianto bersama sejumlah personel turun ke lokasi.
Tak berapa lama, sosok yang diduga hendak melakukan percobaan bunuh diri perlahan-lahan turun karena bingung melihat ratusan masyarakat ramai di bawah tower. Dia menduga, menara yang dikerjakannya didemo warga. Sementara warga menduga upaya mereka membujuk turun berhasil.
Sejumlah wargapun tersenyum, dan bergumam meninggal lokasi begitu melihat ternyata sosok wanita yang dimaksud ternyata seorang pria berkaos oblong merah bernama Luis Fernando, warga Jakarta yang sedang melakukan perawatan tower BTS. “Aku kira kau perempuan mau bunuh diri, rupanya si Luis…..hahahah,” celoteh warga sembari berlalu.
Setibanya di bawah, pria tersebut diminta menunjukkan identitas. Petugas kepolisianpun menegur pria dimaksud, apalagi seragam dan identitas perusahaan tidak mencerminkan jika dirinya seorang pekerja tower yang membuat warga khawatir.
Dalam kesempatan itu, Kasat Reskrim mengimbau semua pekerja PLN maupun BTS untuk melaporkan diri sebelum melakukan kegiatan perawatan maupun lainnya di Kota Padangsidimpuan, agar kasus serupa tidak kembali terulang.
Sementara, Luis yang dikonfirmasi mengakui kesalahannya. “Aku sekali sebulan ke sini bang. Kalau kantor kami ada di Medan, tapi memang sendiri, buru-buru tadi nggak pakai perlengkapan keselamatan kerja,” kata Luis, yang hanya mengenakan sandal jepit.