• Mon. Sep 25th, 2023

Warga Bekasi Meninggal, JABAR, DKI banten Siaga satu

Byayroz.com

Apr 7, 2022

Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan warga Bekasi yang meninggal di Rumah Sakit Dokter Hafiz di Cianjur positif virus korona.

Pegawai PT Telkom itu meninggal pada 3 Maret 2020 di RSDH sebelum sempat dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung. Pasien itu baru pulang dari Malaysia sempat berobat di RS wilayah Kota Bekasi.

Sebelum akhirnya pada akhir Februari, pasien tersebut mencari pengobatan alternatif di wilayah Cianjur. Beberapa hari kemudian kondisinya memburuk. Pemkot Cianjur menyebut pasien dengan status supsek virus korona saat itu.

“Satu warga Bekasi di Cianjur yang meninggal dunia. Kemudian di Kabupaten Bekasi ada istri dan anak dari pasien meninggal dunia di Cianjur juga positif (Corona),” kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil sebagaimana dikutip detik.com, Minggu (15/3/2020).

Hasil Lab Kemenkes pada 3 Maret menyatakan pasien itu negatif virus korona berdasarkan data pemantauan 155 spesimen.

“Ketika meninggal diketahui negatif, ternyata setelah diperiksa lebih lanjut ternyata positif,” ujar Emil menambahkan.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil umumkan 7 warga Jawa Barat positif virus Corona. Sementara 706 orang dilakukan pemantauan terkait virus Corona ini.

Dari 7 pasien positif itu 2 warga Depok, 1 warga Bekasi yang meninggal di Cianjur, 2 warga Kabupaten Bekasi, 1 di Kota Bandungn 1 di Kota Cirebon.

Untuk mengantisipasi meluasnya virus Corona, Pemerintah Provinsi Jawa Barat gencar melakukan tes Covid-19 khususnya mereka yang terlibat pengamanan pasien covid, seperti Perwat, tenaga kerja asing, dan keluarga pasien.

Sementara itu sebanyak 706 orang, kata Emil (saapan Ridwan Kamil) yang tidak masuk rumah sakit dilakukan pemantauan terkait virus korona.

Ia mengatakan, kurang lebih sebanyak 256 orang yang dipantau sudah selesai sedangkan 448 orang lainnya masih dipantau.

Emil melanjutkan, 82 orang lainnya berstatus pasien dalam pengawasan terdiri dari 54 pasien negatif korona, 28 pasien menunggu hasil status.

Menurutnya, pemerintah provinsi Jawa Barat sejak Sabtu (14/3) sudah melakukan tes proaktif virus korona sehingga tidak menunggu orang merasakan gejala dan masuk ke rumah sakit baru dicek.

“Kami tes proaktif melalui labkes Jawa Barat berkoordinasi dengan Lab Mikrobiologi dan Parasitologi Fakultas Kedokteran Unpad dan Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi ITB,” ujarnya kepada pojokjabar.com.

Ridwan Kamil mengatakan tes dilakukan kepada masyarakat yang terpantau, tidak nampak gejala namun patut diwaspadai.

Menurutnya seperti perawat tenaga medik yang akan didahulukan, tenaga kerja asing serta keluarga pasien akan di tes.

“Mudah-mudahan tidak ada positif, kalau positif terjadi peredaran (korona) bukan hanya yang bergejala. Tes proaktif hasilnya keluar 5 jam, satu orang dites dua tahap teknisnya ada di kedokteran. Jadi hasilnya diketahui dengan cepat, kami jadikan panduan merespon selanjutnya,” tuturnya.

Ia menambahkan, pihaknya siang ini akan merilis sebaran masyarakat yang dipantau terkait virus korona.

Related Post